VisuaI Jambi, Kota Jambi. – Upaya kontrol sosial oleh seorang jurnalis nyaris berujung maut. LS, wartawan yang juga Sekretaris IWOI Jambi, harus menghadapi ancaman pembakaran dari sekelompok sopir yang diduga sebagai pelangsir BBM subsidi.
Insiden berbahaya ini terjadi di SPBU Pal 5, Kota Jambi, pada Selasa (23/9) lalu, yang menyisakan tanya besar atas keamanan insan pers dan maraknya praktik mafia BBM.
Kronologi berawal pukul 06.47 WIB, ketika LS tiba di lokasi dan menemui antrian kendaraan roda empat yang tidak wajar. Setelah mengirimkan pertanyaan kepada Kapolresta Jambi via WhatsApp,
LS memberanikan diri masuk ke dalam SPBU untuk mencari konfirmasi. Namun, alih-alih mendapat jawaban, ia justru dikerumuni dan dikejar oleh para sopir.
“Spontan saya tepis dengan jawaban jangan asal ngomong,” kenang LS, menanggapi ejekan salah satu sopir yang menuduhnya mencari uang.
Namun, bara dalam sekam justru meledak. Seorang provokator dalam kerumunan itu memanaskan situasi dengan teriakannya yang jelas terdengar, “kita bakar budak ini.”
Dengan sigap, LS mengabadikan wajah provokator tersebut sebelum memutuskan untuk pergi guna menghindari hal yang tidak diinginkan.
Hingga peristiwa yang di alaminya ini dibuat pada Senin (29/9), LS masih menunggu tindak lanjut konkret dari kepolisian.
Ia berharap, selain kasus ancaman terhadap dirinya, Polresta Jambi juga serius mengusut dugaan pelangsiran BBM subsidi demi memastikan penyaluran yang tepat sasaran untuk masyarakat yang berhak.
Melalui pernyataan resminya, LS mendesak Polresta Jambi untuk mengambil tindakan tegas dan transparan. “Kami memohon adanya tindakan tegas dan umumkan secara transparan sebagai kerja kepolisian Kota Jambi menjaga kondusifitas di masyarakat,” pungkasnya. Ia juga menyatakan siap melapor secara resmi atas ancaman yang membahayakan jiwa dan profesinya itu.
(Lama
Discussion about this post